Dampak Efisiensi Realisasi Investasi Modal Kaltara Triwulan I Turun Tipis

REPUBLIKA NETWORK, SEKITARKALTIM – Kebijakan efisiensi pusat berdampak terhadap realisasi investasi modal di tahun 2025 Provinsi Kaltara. Capaian investasi pada triwulan I sebesar Rp 6,41 triliun.
Capaian ini mengalami penurunan dibanding triwulan I tahun 2024 sebesar Rp 7,76 triliun. Rinciannya PMDN Rp 3,01 triliun dan PMA Rp 4,75 triliun.
Dari data yang dirilis Sistem Informasi Pelaku Usaha Penanaman Modal Kalimantan Utara (SipLaKU PM) capaian investasi modal Kaltara triwulan ke 4 tahun 2024 mencapai Rp 5,61 triliun. Lalu, memasuki semester I tahun 2025 mengalami kenaikan mencapai Rp 6,41 triliun.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kaltara, Ferry Ferdinand Bohoh, melalui staf Penatakelola Penanaman Modal Ahli Muda DPMPTSP Kaltara, Rahman Putrayani mengamini capaian realisasi investasi modal tersebut.
Meski turun tipis dibanding periode sama tahun lalu, Rahman meyakini investasi modal di Kaltara diproyeksikan akan mengalami pertumbuhan positif.
Hal ini terlihat dari peningkatan capaian investasi modal dari triwulan IV tahun 2024 ke triwulan I tahun 2025.
“Pada triwulan I tahun 2025 capaian realisasi rencana investasi sebesar Rp 6,41 triliun," ucap Rahman, lewat keterangan resminya, dikutip dari Balikpapan, Ahad (15/6/2025).
Rinciannya, untuk Penanaman Modal Dalam Negeri mencapai Rp 2,47 triliun dan Penanaman Modal Asing Rp 3,94 triliun.
Pihaknya optimis, meski di triwulan I tahun 2025 ini masih Rp 6,41 triliun, ke depan bisa menuju Rp 7,37 triliun, walau masih jauh.
Rahman menjelaskan penurunan karena dipengaruhi penerapan efisiensi anggaran. Namun ia meyakini penerapan efisiensi ini tidak terlalu berdampak serius, bahkan akan terus mengalami peningkatan realisasi investasi modal di Kaltara.
“Penurunan tidak terlalu jauh hanya sekitar Rp1 triliun dari triwulan I tahun 2024, jadi lumayan dan cukup aman, kita optimis bisa naik,” ujarnya.
Triwulan I tahun 2025 capaian realisasi investasi terbesar di Kaltara berada di Kabupaten Bulungan sebesar Rp 4.057 miliar, disusul Kota Tarakan Rp1.084 miliar, Kabupaten Tana Tidung Rp 910 miliar, Kabupaten Nunukan Rp 190 miliar dan Kabupaten Malinau yakni Rp 168 miliar.
Yan Andri