Jamaah Haji Indonesia yang Wafat Bertambah Lagi, Jadi 310 Orang

REPUBLIKA NETWORK, SEKITARKALTIM – Meski gelombang pemulangan jamaah sudah mulai berangsur-angsur kembali ke Tanah Air, namun jumlah jamaah yang haji yang meninggal dunia bertambah lagi.
Sampai Selasa (17/6/2025) siang, menukil data laman Sistem Komputerisasi Haji Terpadu Kementerian Agama, sebanyak 310 jamaah haji Indonesia meninggal dunia.
Mereka yang wafat terbanyak berasal dari Embarkasi Surabaya, yakni 64 jamaah.
Tahun ini total kuota jamaah haji Indonesia mencapai 221 ribu orang. Terdiri dari 203.320 jamaah haji reguler dan 17.680 jamaah haji khusus.
Sebelumnya pada Kamis (12/6/2025), masih menurut data Siskohat, jumlah jamaah yang meninggal dunia sebanyak 235 orang. Artinya, dalam rentang waktu lima hari jamaah yang wafat bertambah 75 orang.
Dari total jamaah yang wafat sampai hari ini atau 310 orang, jamaah haji wanita yang wafat sebanyak 118 jiwa atau 38.1 persen. Adapun jamaah haji pria 192 jiwa atau 61,9 persen dari total seluruh jamaah wafat.
Sebelumnya, menurut laporan Republika, Kepala Bidang Kesehatan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji Arab Saudi mengimbau seluruh jamaah haji selalu membawa air minum dan payung.
Sebab saat ini Arab Sudi tengah memasuki puncak musim panas dengan suhu mencapai 45 derajat Celcius.
"Hari ini suhu udara di Makkah mencapai 45 derajat Celcius, dan Madinah bahkan mencapai 47 derajat Celcius. Kami mengimbau jamaah haji menggunakan payung, semprotan wajah, dan membawa air minum. Minum air putih atau zamzam yang cukup, jangan menunggu haus," katanya, pada Ahad.
Selain itu, Imran juga mengimbau para jamaah untuk selalu menghindari penularan penyakit dengan menggunakan masker.
Pemerintah juga mengimbau jamaah haji menjaga kesehatan dengan beristirahat yang cukup dan tidak memaksakan diri untuk melakukan aktivitas ibadah yang menguras fisik.
"Jamaah sebaiknya menghindari ibadah yang menguras fisik seperti umrah sunnah berulang kali atau mengejar kesempurnaan Arbain ketika berada di Madinah," ujarnya.
Jamaah haji juga diimbau menghindari aktivitas di luar hotel pada waktu terik di pukul 10.00-16.00. Khusus jamaah lanjut usia dan memiliki komorbid, juga diimbau agar beribadah yang tidak menguras aktivitas fisik. Misalnya berdzikir, membaca Al Quran, dan bersedekah.
"Para jamaah lansia agar selalu mendapatkan pendamping dari sesama jamaah lainnya saat beraktivitas di luar hotel dan konsultasi secara rutin dengan dokter-dokter yang ada di kelompok terbang -kloter- minimal selama sekali dalam seminggu," paparnya.
Jelang Pulang Jaga Kesehatan
Ia juga mengingatkan menjelang kepulangan ke tanah air, jamaah haji sebaiknya terus menjaga kesehatan karena keluarga di tanah air sudah menantikan kehadiran.
Wakil Pengendali Teknis Bidang Media Center Haji (MCH) Akhmad Fauzin juga mengingatkan jamaah haji agar tidak beraktivitas fisik yang berlebihan di tengah suhu ekstrem Arab Saudi.
Suhu ekstrem dapat berdampak buruk bagi kondisi kesehatan, terutama bagi jamaah lanjut usia, berisiko tinggi, atau yang baru pulih dari kelelahan setelah puncak ibadah haji.
Karena itu, ia menganjurkan agar jemaah lebih bijak mengatur waktu ibadah, termasuk saat akan melaksanakan Tawaf Wada’ atau ibadah terakhir sebelum meninggalkan tanah suci.
"Sebaiknya pilih waktu yang lebih sejuk seperti pagi hari setelah subuh atau malam hari. Jamaah juga diimbau tidak bepergian sendiri dan tetap bersama rombongan demi keamanan," katanya.
Yan Andri